Resensi Buku Arkeologi Transportasi : Perspektif Ekonomi dan Kewilayahan Keresidenan Banyumas 1830-1940an
Hai , Salam Historia !!!
Disini saya akan meresensi salah satu buku karangan Dosen Universitas Airlangga sekaligus staf pengajar pada Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya yang lahir di Desa Karangsari, Punggelan, Banjarnegara.
Identitas Buku
Pengarang : Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum
Penerbit : Pusat penerbitan dan percetakan Universitas Airlangga (AUP)
Tahun terbit : 2019
Tebal buku : xvi, 240 halaman
Sinopsis Buku
Sejak lama manusia menyadari bahwa transportasi merupakan sarana penting yang ikut memengaruhi perkembangan masyarakat beserta seluruh potensi yang dimilikinya. Pada mulanya, manusia hanya cukup menggunakan kepala, punggung, pinggang, serta pundaknya sendiri untuk mengangkut barang yang dibutuhkan. Namun, seiring dengan kebutuhan manusia yang bersifat massal, hal tersebut menyebabkan mereka mencari cara untuk menyelenggarakan pengangkutan yang bisa memindah barang dalam jumlah banyak, cepat, dan lancar.
Selain membahas tentang transportasi buku ini juga menceritakan daerah keresidenan banyumas yang merupakan wilayah pinggiran, baik secara geografis maupun secara akademis. Secara geografis, wilayah ini sebelum abad ke-20 merupakan wilayah yang cukup terpencil dan jauh dari kawasan utama di Jawa, semisal Batavia, Yogyakarta, atau Surabaya, sedangkan secara akademis wilayah Banyumas amat jarang menjadi objek studi oleh para ahli, baik dari Indonesia atau dari luar Indonesia. Namun demikian, beberapa studi sejarah tentang Banyumas sudah dilakukan walaupun sangat terbatas.
Studi tentang sejarah salah satu daerah di Banyumas salah satunya dilakukan oleh Susanto Zuhdi, yang awalnya merupakan tesis di Universitas Indonesia. Hasil studi tersebut telah diterbitkan dengan judul Cilacap 1830-1942 : Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa. Sesuai dengan judulnya, buku tersebut mengkaji pelabuhan Cilacap beserta daerah sekitar dalam perspektif sejarah ekonomi.
Kebijakan pengembangan transportasi dan ekonomi di Keresidenan Banyumas pada masa kolonial sampai sekarang masih dirasakan dampaknya. Pertama, terjadinya proses pengkotaan yang sangat pesat di wilayah-wilayah strategis yang dilewati jaringan transportasi massal, baik transportasi kereta api, transportasi darat, serta transportasi air. Kota Cilacap yang pada awalnya merupakan kawasan terpencil dan tertutup saat ini telah berkembang menjadi simpul perdagangan dan industri menengah di Wilayah Banyumas sebelah selatan.
Sejak awal kemerdekaan, jaringan kereta api Lembah Serayu diintegrasikan dalam satu kesatuan pengelolaan, yaitu oleh perusahaan kereta api negara. Sejak tahun 1950, seluruh aset perusahaan kereta api swasta Belanda yang tergabung dalam Verenigde Spoorwegbedrijf (di dalamnya termasuk perusahaan SDS) secara de facto telah diambil oleh pemerintah Indonesia, namun secara de jure masih menjadi kekayaan negara. Barulah setelah ada nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda yang ada di Indonesia, maka seluruh aset milik perusahaan kereta api swasta Belanda diambil alih berdasarkan Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan Milik Belanda yang Berada di wilayah Republik Indonesia.
Kelebihan dan kekurangan buku
Kelebihan dari buku ini yaitu memperluas pengetahuan tentang sejarah transportasi yang mempunyai peranan penting dalam sektor perekonomian serta keresidenan Banyumas yang merupakan wilayah terpencil sekarang sudah berkembang menjadi simpul perdagangan dan industri.
Kekurangan dari buku ini terdapat kata-kata yang sulit dimengerti oleh pembaca, serta alur cerita yang membuat pembaca merasa bosan , dan warna sampul buku yang kurang cerah sehingga kurang menarik minat pembaca.
Rekomendasi Buku
Buku ini sangat saya rekomendasikan untuk kalangan mahasiswa yang mencari referensi untuk media pembelajaran ataupun karya tulis ilmiah terutama yang mengambil program studi Ilmu Sejarah maupun Pendidikan Sejarah karena didalamnya terdapat informasi yang sangat penting untuk dipelajari tentang sejarah arkeologi transportasi dan perkembangan perkotaan khususnya di Keresidenan Banyumas.
Itu saja resensi yang saya tulis mengenai buku Arkeologi Transportasi, melalui resensi ini saya harap kalian minat juga ya untuk membacanya .
Sekian, dan Terima kasih
semoga bermanfaat
Sip
ReplyDeleteTerimakasih, resensinya bermanfaat👍🏻
ReplyDeleteklo sejarah keperawatan masuk di pelajaran sejarah gitu ga na?
ReplyDeleteGud, semangat ka...
ReplyDeleteMantaapuuuu 👍
ReplyDeleteMantaapuuuu 👍
ReplyDeleteCukup terperinci saudari meresensi suatu buku. Tingkatkan ya nak
ReplyDeleteBagus
ReplyDeleteAku suka bgt sama resensinya, lengkap dan jelas
ReplyDeleteMakasihh udah bikin resensi ini yang berguna bangett.
ReplyDelete